SELAMAT DATANG DI BLOG DINAS KESEHATAN KOTA SERANG

Go to fullsize image

Sabtu, 06 Februari 2010

Angka kematian ibu masih tinggi

Jumat, 29/01/2010 13:30:27 WIBOleh: Rahmayulis Saleh
JAKARTA (bisnis.com): Kematian dan kesakitan ibu hamil, bersalin, dan nifas masih merupakan masalah besar di Indonesia. WHO memperkirakan di dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu meninggal saat hamil atau bersalin.

"Di negara miskin rata-rata 25%-50% kematian perempuan usia subur disebabkan masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas," kata Sri Hermiyanti, Direktur Bina Kesehatan Ibu, Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat, Kemenkes hari ini.

Dia menuturkan di Indonesia, angka kematian ibu (AKI) masih tinggi yaitu 228/100.000 kelahiran hidup (KH). Angka kematian bayi masih 34/1.000 KH.

"Ini merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk menurunkannya. Untuk AKI ditargetkan pada 2014 menjadi 117/100.000 KH, dan AKB 24/1.000 KH," ujarnya saat memaparkan program Kampanye P4K dan Penggunaan Buku KIA.

Sri mengatakan pada 2008, terdapat 4.692 jiwa ibu melayang karena ketiga kasus (kehamilan, persalinan, dan nifas) tersebut. Kematian langsung ibu hamil dan melahirkan tersebut akibat terjadinya perdarahan (28%), eklamsia 24%, dan infeksi 11%, partus lama 5%, dan abortus 5%.

Sementara itu, penyebab kematian bayi baru lahir 0-6 hari karena gangguan pernapasan 36,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, hipotermi 6,8%, dan kelainan darah/ikterus 6,6%.

Kampanye Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dan pemanfaatan Buku Kesehatan ibu dan anak (Buku KIA) ini, kata Sri, merupakan kerja sama Kemenkes dengan kelompok Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB).

Tema kampanye tersebut adalah Ibu selamat, bayi sehat, dan suami siaga. Tujuannya, kata Sri, a.l. menggalakkan kembali pelaksanaan P4K dan penggunaan buku KIA, agar masyarakat waspada tentang pentingnya persiapan pemeriksaan kesehatan, mendorong semua pihak berpartisipasi aktif dalam program kesehatan ibu, bayi, dan balita.

Peluncuran kampanye ini ditandai dengan acara yang diadakan di Gedung Dhanapala pada 3 Februari dengan peserta sekitar 1.200 orang. Saat itu akan dinobatkan Duta Ibu Hamil Widi Mulia Sasono (Widi B3), yang sedang hamil 5 bulan, calon anak keduanya.

Buku KIA sudah diterbitkan sejak 1998, tapi banyak masyarakat yang belum tahu. "Karena itu sekarang diaktifkan lagi melalui kampanye. Nantinya setiap ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas, akan mendapatkan buku KIA ini," ujar Fatni Sulani, Direktur Bina Kesehatan Anak Dirjen Binkesmas, Kemenkes. (tw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar