SELAMAT DATANG DI BLOG DINAS KESEHATAN KOTA SERANG

Go to fullsize image

Minggu, 07 Februari 2010

Peningkatan Suhu Iklim Potensi Penyakit ISPA Melonjak

Meningkatnya suhu udara akhir-akhir ini berpotensi mengundang peningkatan penyakit musim pancaroba. Dalam kondisi terjadi perubahan suhu yang ekstrem, tubuh manusia kerap rentan terhadap sejumlah penyakit dan dipaksa untuk menyesuaikan diri.

Guna menghindari potensi penyakit-penyakit tersebut, masyarakat diminta menjaga pola makan yang sehat. Suhu udara tidak menentu dalam beberapa minggu terakhir ini memicu penyakit, diantaranya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan demam berdarah dengue (DBD). Pada musim pancaroba, keluhan penyakit ISPA melonjak 10-20 %. Keluhan itu umumnya adalah penyakit batuk dan influenza.

Gejala awal gangguan saluran pernapasan yaitu batuk, bronkhitis, pilek atau influenza disertai bersin-bersin dan peningkatan suhu tubuh atau demam. Demam ditandai dengan suhu tubuh di atas 37°C. Pada influenza biasanya terjadi peningkatan suhu tubuh sekitar 38°C hingga 40°C, selain itu kepala terasa sakit, juga otot-otot dan sendi-sendi, terasa lelah, kurang nafsu makan, suara parau, batuk yang tidak produktif, sakit tenggorokan dengan langit-langit di hulu tampak memerah, radang mata, keluar ingus, dan kongesti hidung. Panas tubuh biasanya lebih tinggi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Gejala-gejala tersebut berangsur-angsur berkurang dan biasanya akan hilang sesudah 3-5 hari, namun batuk dan rasa lemah serta keletihan tetap berlangsung beberapa hari kemudiannya.

Posisi Matahari
Sebagaimana dilansir pada harian Koran Tempo (Jumat,23/10), Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Mulyono Prabowo, mengemukakan, suhu udara di Jakarta dalam beberapa hari terakhir ini memang semakin terasa panas.

Hal itu disebabkan posisi matahari yang sedang bergerak ke bagian selatan saat ini berada di atas Pulau Jawa sehinga kelembapan udara ikut turun. Selain itu didukung pula beberapa hari ini tidak turun hujan.

Menurut Mulyono, suhu di Jakarta akhir-akhir ini berkisar 33 hingga 35 derajat Celcius. “Memang belum ekstrem, tetapi sudah cukup panas,” katanya. Cuaca panas itu diperkirakan akan terjadi hingga akhir bulan ini. Walaupun peluang hujan lokal masih dapat terjadi dalam beberapa pekan ke depan.

Lebih lanjut Mulyono menuturkan, tiap tahun suhu udara meningkat. “Tapi perlahan-lahan, tidak drastic,” kata Mulyono. Faktor penyebabnya antara lain karena pemanasan global.

Perubahan iklim seperti hal tersebut jelas sekali membawa pengaruh keada kondisi kesehatan tubuh manusia,ditambah lagi bagi warga yang tinggal di kota-kota besar, yang akrab dengan kondisi udara yang kurang baik bagi kesehatan pernapasan akibat polusi.

Pencegahan
Paparan terik matahari mengakibatkan tubuh kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Hal ini sangat mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh. Ketika stabilitas daya tahan tubuh menurun, keadaan kian diperparah akibat udara yang kotor. Udara yang kotor dapat mucul dari polusi asap kendaraan, debu, asap pabrik, asap perokok, dan lainnya.

Penyakit pada musim pancaroba dapat menyerang siapa saja, namun biasanya lebih sering pada orang-orang yang daya tahan tubuhnya lemah, mobilitas tinggi, dan pada anak-anak. Kemunculan penyakit penyakit tersebut kasusnya menjadi tinggi pada awal perubahan musim/pancaroba karena banyaknya kotoran yang menjadi vektor bagi bakteri dan virus penyebab penyakit, juga tak lepas dari pola pengonsumsian makanan. Penyakit tersebut dapat timbul karena adanya bakteri atau virus yang mencemari makanan atau minuman.

Penyakit-penyakit pada musim pancaroba tersebut akan terus berulang seiring dengan perubahan musim, namun setidaknya kita bisa mencegah atau mengantisipasinya, yaitu antara lain :

* Menjaga kebersihan makanan dan minuman, membersihkan tangan secara baik sesudah buang air besar atau menjelang makan. Penting untuk diperhatikan bagi orang yang sering menggunakan piranti handphone, keryboard, dan mouse.
* Berhati-hatilah mengonsumsi makanan, hindari jajan sembarangan.
* Sering-sering minum air putih, khususnya untuk pekerja kantoran yang banyak duduk di kursi dan bekerja di depan komputer. Minum air yang bersih dan matang
* Menjaga kebersihan lingkungan, memberantas lalat, nyamuk, kecoa, semut
* Makan makanan yang bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup serta hidup yang teratur, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
* Jaga disiplin waktu untuk bekerja dan istirahat. Jangan sering-sering begadang, bekerja jangan terlalu berlebihan, sesuai proporsinya saja. Istirahat juga jangan kebanyakan tidur, secukupnya. Semua ada proporsinya.
* Jangan merokok dan dekat-dekat dengan perokok. Tegur orang disamping atau yang seruangan dengan Anda jika mereka merokok.
* Hindari udara berdebu, berpotensi penuh bakteri. Gunakan masker anti debu jika mengendarai motor. Ketika hujan ringan (gerimis) upayakan jangan mencoba melewatinya jika tidak terpaksa, karena ketika gerimis debu juga berterbangan.
* Perhatikan kebersihan piring dan gelas sebelum digunakan.
* Secara berkala bersihkan ruang/kamar pribadi. Sapu, dipel, ganti seprei kasur, bersihkan gorden, secara berkala. Saat bersih-bersih, hati-hati debu. Kalau perlu gunakan masker anti debu dan sarung tangan.
* Jaga kebersihan sekitar rumah / tempat tinggal, keberadaan pohon/tanaman yang menyejukkan juga diperlukan. Buang sampah pada tempatnya, jangan sampai ada genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Bila terjadi keluhan yang serius, segera pergi ke dokter. Jika memungkinkan, lakukan General Check-Up ke dokter secara berkala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar